Friday, January 20, 2017

Kumpulan Puisi Ibu Terbaru 2017

Kehebatanmu Ibu
oleh Rifka Nurul Aulia
Ketika ku tak bisa berjalan
Ketika ku tidak bisa berbicara
Manusia pertama kali yang menemanimu adalah ibu
Yang selalu ada disaat kau Sedih,senang,dan susah
ketika kamu mulai membesar
Kau bisa memahami hidup
Betapa sulitnya dulu waktu ibumu melahirkanmu
Keringat bercucuran mulai jatuh
Dan disaat ibumu melahirkanmu, ayahmu selalu menemani Ibu
Dan ayahmu berkata “Yang kuat “
Bayangkan dan bayangkan sekarang kau tumbuh menjadi makhluk normal
Masih banyak seorang ibu yang ingin melahirkan anaknya normal
Tapi ada seorang ibu yang harus mendapat kan ujian anak yang tidak normal
Sebagai manusia sosial kita harus saling bantu dan tolong menolong
Maka,Kita harus berterimakasih ke Ibu karena 9 bulan dia mengandung
Tiada letih yang dirasakannya
Maka sekarang kita harus balas budi kepada ibu
Ibu I you
You are my everything
because you’re forever in my heart mother.
Thanks you allah and Thanks Mother
Selamanya kau selau di hatiku
******
Puisi Ibu – Tangisan Air mata Bunda
Puisi Monika Sebentina
Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu
Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku
******
Puisi – Jasa Seorang Ibu
Oleh Patma
Ibu…
kau membingbingku selama satu tahun
kau begitu baik padakuwaluapun aku sukamarah-marah
Ibu….
kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain
ibu…
kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan
Ibu…
kalau aku membuat salah tolong maafkan aku
karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek
Ibu…
kalau aku lagi sedih kau menghibur aku
kalau aku lagi kesal kau menghiburku
Ibu…
terimakasih atas jasa-jasamu jika aku
masih sempat bertemu dengan ibu
aku sangat ingin memeluk ibu
******
Untuk Ibuku tercinta
By: Agus Suarsono
Ku ingin,
Menghirup udara yang kau hirup.
Melangkah,
Di tempatmu melangkah.
Berteduh,
Di tempatmu berteduh.
Dan terlelap di atas pangkuanmu.
Ibu…
Ku hanya ingin selalu bersamamu.
sepanjang waktuku…
******
Puisi Ibu – TAK TERGANTI
Puisi Nurhalimah Lubis
Ketika kupandang lekat pada sudut matamu
Tersimpan derita yang begitu mendalam
Aku tahu disana banyak tersimpan air mata untuk kami anakmu
Air mata yang telah kami lakukan
Ibu
Kamu selalu berharap kami anakmu yang kan jadi nomor satu
Namun sering kali kami melawan dan melalaikan perintahmu
Kami selalu membuatmu bersedih
Mulai sekarang aku bertekad untuk menghapusair matamu…
dan menggantinya dengan canda dan tawa
Terima kasih Ibu
Kau takkan pernah tergantikan di dalam hati kami anakmu
Puisi Seorang Anak Untuk Ibu

Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan..
Untuk berjuang dalam pertempuran..
Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi..
Doakanlah agar aku berhasil..
Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang..
Merebut kemenangan di mana pun adanya..
Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis..
Biar kucari jalanku sendiri..
Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar..
Meskipun ada bahaya, ada rasa takut..
Aku akan tersenyum dan menghapus air mata..
Biar kuutarakan pikiranku..
Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku..
Memahat tempatku, menjahit kainku..
Ingatlah, saat aku melayari sungaiku..
Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku.
******
Puisi Untuk Ibu – Jauh lebih bermakna
oleh Taufiq Ridho
Telah berjuta kata coba ku rangkai
ketika inginnya hati menggambarkan
lautan tinta sudah ku habiskan
ketika tangan kotorku ingin tuliskan
Seketika, tubuhku mematung waktu yg seakan berhenti
jiwa yg bergejolak mencampur adukan rasa…
aku tak bisa…
Apa yg sulit dari merangkai kata? begitu sulitkah menulis?
Tidak! Ternyata Bukan itu
Karna Berapa dan seindah apapun kata yg ku rangkai
sebanyak apapun tinta yg ku habiskan
kasihmu jauh melebihi itu
semua tentangmu, jiwa yg suci itu
sebuah pengharga’an yang ingin ku berikan
walau jauh berbanding dengan tulusnya kasihmu itu
apalah arti sebuah rangkaian kaata ini
kasihmu itu jauh lebih bermakna
karna engkau, aku mengertri hidup ini
kau itu bagai mentari
kau yg menyinari siangkuku
dan memberikan sinarmu pada bulan untuk menerangi malamku
aku menyayangimu, …ibu
******
Ulang Tahun Ibu
Bunda..
Engkau pecahkan kegalauan yang selalu membuatku jatuh..
Engkau bagai penopang raga yang mulai runtuh..
Engkau memberi semua yang kami butuhkan..
tapi kami, ketika engkau butuhpun kami belum menyadari..
Bunda..
kau buang waktumu tanpa lelah untuk kami..
Kau buat kasih sayang itu menjadi kebiasaan yang sering kami lupakan..
Engkau memberi tanpa kami meminta..
Engkau guyurkan siraman kasih yang tiada tandingannya..
Bunda..
Andai perasaan ini sepeka hatimu.,.
setegas kasihmu..
Semampu dan selalu ada untuk kami anakmu..
kan kurubah segala yang menajadi kesalmu..
kan ku coba merengkuh rasa yang sering kau berikan kepadaku..
Diatas langit yang tak terbatas..
kau topangkan kasihmu tanpa merasa lelah..
Trimakasih Bunda.. terimakasih telah menjagaku hingga dewasa..
Memberikanku seluruh cinta tanpa putus asa..
dengan cintamu, aku merasakan kekuatan yang sungguh luar biasa..
Love you Mom, aku gak akan pernah bisa membalas seperti cinta dan kasih yang telah engkau berikan kepadaku, Sampai kapanpun!
******
Puisi Untuk Ibu – Perjuangan Tanpa Banding
Oleh Ary Gembel
Bermula dari kasih sayang tulus…
Lukis semua rasa yang halus…
kini ku mulai cerita…
Saat merintih menahan dera…
Tiada banding hantamannya…
Bagai terbakar larpa…
Tak perna ia peduli jiwa kan tinggalkan raga…
Tak ada lukisan betapa menakutkan itu…
Layaknya petir bergemuruh…
Samua daya dan harap tumpah…
meruah semua gelisah…
Tiada sedetikpun yang mau…
Mau sejenak beri ruang untuk mengeluh…
Raungnya menyayat kalbu…
Tak terhitung butir-butir peluh…
Tapi badai belum berlalu…
Ia masih dan belum berhenti berperang…
Genggaman tangannya bagai remukkan tulang…
Hanya dia sendiri yang tau…
Jurang yang akan dia lalu…
Kini…
Rintih pergi…
Dan air sebening salju pun mulai berlinang…
Tak kala rengek meraung lantang…
Cemas melayang hilang…
Karena seonggak daging dan gumpalan darah telah datang…
Datang bagai bintang…
Kumandang asma illahi terdengar memenuhi setiap sisi ruang…
Lahir la buah cinta yang beri terang…

Ibu, Aku Pasti Datang
Oleh Nina Yusuf
Ibu..
Lautan telah ku seberangi
Rantau telah ku perjauh
Aku di sini dan kau di sana
Kita masih berpijak di bumi yang sama
Namun sekarang siangku adalah malammu
Dan malamku, siang bagimu
Ibu..
Bagaimana kabarmu?
Masihkah kau menungguku?
Berharap aku hadir mengisi hari-harimu yang sepi
Menemanimu menonton dan makan gado-gado kesukaanmu
Ibu..
Begitu banyak hal yang kurindukan bersamamu
Begitu banyak kisah yang ingin kuceritakan
Tapi tidak sekarang
Tidak sebelum aku mampu kembali ke tempat itu
Ibu..
Bersabarlah sedikit lagi
Demi aku, demi kita
Aku tau kau lelah
Aku tau kau hampir menyerah
Tapi percayalah ibu, aku pasti datang..
Maafkan Aku, Ibu
Akulah sang pengukir mimpi
Yang ingin pergi dari sunyi
Yang hanyut oleh gelisah
Dan ditelan rasa bersalah
Ibu, kaulah matahariku
Terang dalam gelapku
Kau tuntun aku di jalan berliku
Yang penuh oleh batu
Ucapanmu bagaikan kamus hidupku
Aku berteduh dalam naungan do’amu
Memohon ampunan darimu
Karena ridho Allah adalah ridhomu
Aku bahagia memilikimu Ibu
Karena engkau cahaya hidupku
Kaulah kunci dari kesuksesanku
Ibu, maafkan aku

Hati Yang Tersisa
Oleh Eko Supriyono
Di bayang matamu yang sayu
Tersimpan sejuta rahasia
Penuh misteri
Yang masih belum terjawab
Di garis dahimu
Tersirat banyak pertanyaan
Begitu sesaknya
Sehingga engkau harus tertunduk
Kokoh rahangmu
Menopang saratnya beban persoalan
Begitu kerasnya
Hingga engkau oleng dibuatnya
Mencoba bertahan
Menyatukan tulang-tulang renta
Menjalin kulit-kulit keriput
Menjemput asa yang tlah kusut
Berusaha tetap berdiri
Berpegang pada semangat yang tlah berkarat
Berusaha tetap memberi
Walau yang tersisa tinggal HATI
Bunga
Oleh Ellen Erviandani
Aku memilih mati !
Jika bunga terus menangis
Karena tiap-tiap tetesannya luka dalam jiwaku
Aku memilih mati !
Buratan benang kusam jalannya sangat terbatas
Kala itu ingin aku bunuh sang waktu
Aku memilih mati !
Sebagai aku kupu-kupu yang tak bersayap
Bagi aku yang tak terbang cerahkan kelopaknya
Aku marah !
Jika keasingan merengut senyum bunga
Sangat teriris…
Aku tak memilih mati !
Sinar doa-doanya selimuti malamku
Begitu banyak harapan mimpi bunga padaku
Aku akan berdiam diri
Dengarkan sepoi angin dari dirinya
Menyongsong tajam sorot mata tuanya
Aku tak boleh mati !
Mendahului bunga
Itu pintanya

Wanita Hebat
OLeh Indra Unwakoly
Setiap kali bertemu kau memelukku,
senyummu terlalu kekar tuk kenal duka,
tengadah padaku pada bulan merah jambu.
Kau memberiku berjuta pesan
tetap menjadi sederhana tuk kuasai dunia,
untuk hidup dari kehidupan agan-angan yang gemerlap,
gembira dari kemayaan riang,
kau memberiku berjuta nasehat
untuk tidak ini dan tidak itu,
tapi harus begini dan begitu,
terima kasih..
Kau memukul aku karena melawan
kuingat rotang itu,,
rotang yang selalu kau katakan ada obat di hujungnya,
hai ibu kini aku sudah dewasa
semua yang kau mau sudah ku turuti..
Terima kasih ibu..
Satu jika kau tak bersendal
akan kuberikan sendal berlapis emas itu..
Untuk lindungi surgaku.
Cahaya Dalam Rumah
Oleh N.N
aku melihat langit menyeka bulir sendu air mata
ketika malam seakan hilang rupa diwajahnya
: padahal kebiasaannya adalah tersenyum lembut saat menatapku
namun, hanya muram yang kini ia bisa bagi denganku
aku mulai dihujani pertanyaan-pertanyaan risau
bikin angin semakin keras mendesau
berlari, mencari celah jawaban Tuhan
yang mungkin sudah tertulis pada dahan-dahan
lalu, sedetik-dua kutermangu di sudut qalbu
tiba-tiba lirih kudengar ada yang bercakap disebalik dadaku
: “adalah sepasang pintu surga menantimu, o…kekasih,
mereka begitu dekat, selalu berharap kau selamat,
lalu do’a-do’a mereka mencakar segala gusar,
meredamkannya bagai deras air yang mengular,
maka kumohon pulanglah dulu, o…kekasih,
basuhi kerinduan mereka dengan kelembutan dan asih.”
aku tertegun, menderas air mataku
kutengadahkan kedua tanganku
berharap sepasang pintu surga terus terbuka
sampai saat nanti aku memasukinya
wahai ibu… ayah…
segera ku basuhi segala kerinduan
kita rajut lagi kebersamaan
kemudian kita sulut cahaya dalam rumah
melukisnya menjadi serupa Jannah.
Bocah Nakal
Ku tatap wajahmu di keremangan malam
Wajah tuamu yang mulai kusam
Kulihat dengan jelas kerut keningmu
Yang dulu tak pernah tampak
Tangan mu yang kuat
Kian lemah seiring usia
Langkah mu yang dulu tegap
Kini rapuh dan membungkuk
Maafkan aku ibu
Di saat semua orang berfikir aku telah dewasa
Aku masih jadi bocah nakal pembuat ulah
Aku masih menyuguhkanmu cerita duka
Yang kelak akan jadi gurauan manja
Kala aku jadi anakmu yang berguna
Keluarga Kecilku
Oleh febrina puspita
Senyum manis mereka selalu membuat ku semangat
Kasih sayang mereka tidak pernah lepas dari ku
Ibu yang selalu mendengar curhatku
Ayah yang selalu memenuhi kebutuhanku
Saudara yang selalu menghiburku
Saatku jauh dari mereka aku rapuh
Cinta mereka lebih dari segalanya
Keluarga keciku…
Kita memang tidak memiliki harta yang banyak
Tapi kebersamaan kita jauh lebih indah daripada semua itu
Keluarga ku..
Cinta dan kasih ku selalu ada sampai akhir hayatku
Keluargaku
Maafkan aku jika pernah melukai perasaan kalian
Maafkan aku yang senantiasa meremehkan kalian
Ku begitu sempurna saat didekat kalian.

Kasih Ibu
Banyak perjuangan kau lalui demiku.
Banyak waktu kau sisihkan untukku.
Setengah mati kau berjuang untukku.
Ku dengar dalam setiap do’amu.
Saat ku tersadar ku telah menyakiti hatimu.
Ia berkata “Ya Tuhanku berikanlah yang terbaik untuk anakku..”
Aku terpaku mendengar do’a yang kau lontarkan untukku.
Yakinkah aku bila besar nanti? aku bisa membalas jasamu?
Oh ibu….
Terimakasih ibu atas jasamu selama ini.
Ibuku Sayang
Oleh P.Lubis
Biar duri-duri dan tajamnyanya
kerikil jalananan
Selalu haus akan darah tapakmu,
Kau terus berlari demi hari
hadapan untuk anak-anak mu
Tiap lembaran hari kau lukis
pelangi untukku ibu,
Bila aku telah tertawa itu cukup
penawar letihmu
Aku selalu kau buat ceria ibu!
Tanpa pernah kutau kalau
keringat
dan darah mengalir disepanjang
jalan kau gendong aku.
Ibuku sayang…
Di jalan ini aku dewasa dalam
tulusnya kasihmu
Aku tumbuh
menguras mekarmu
kiranya dunia ini akan bisa ku
genggam ibu…
Namun besarnya kasih sayangmu
tak kan
jua mampu
kupeluk,
tak kan mampu ibu…
Ibuku sayang…
Kasihmu yang tiada tara,hingga
sampai detik ini tak lelah kau
bentengi aku dengan doa-doa
sucimu
Di iringi rinai bening air matamu
kau Mengemis di pintu arasy
Ya allah…
‘Lindungilah anakku’
Untukmu kadang lupa kau pinta
Dengan apa kan ku imbangi
kasihmu ibu?
Kiranya dunia inipun kan
jadimilikku
Aku hanya akan bangga jadi
anakmu
Akan ku Coba merangkai seluruh waktuku
yang tersisa
Untuk memberi hari-hari bahagia
untukmu ibu,
Namun jasamu hanya syorga yang akan mampu
membalasnya.
Ibu
Oleh Ali Topan
Ibu,,,,
Tolong maafkan anakmu yg bodoh ini, yg tidak bisa berjalan tanpamu, tidak bisa berjalan tanpamu, dan tidak bisa hidup tanpamu,,
Maafkan aku karena aku tidak pernah mau mendengarkn semuj nasihatmu, selalu berbohong padamu, dan selalu menyakiti hatimu yg suci dan tulus,,
Aku memang anak yg bodoh dan jahat, aku menyesal karena telah berdosa padamu, dosaku padamu sudah terlalu banyak bahkan jika seluruh alam semesta ini ku berikan padamu tidak
cukup untuk menebus dosa2ku padamu yg sudah terlalu banyak, aku memang jahat karena selu membuatmu menangis, membuat air matamu yg suci selalu menetes,,
Aku mohon ampunilah dosaku padamu ibu, apapun kan kulakukan jika itu bisa membuatmu bahagia bahkan nyawaku pun akan kuberikan jika kau memintanya,,,
Kau adalah segalanya bagiku, karena kaulah yg membuatku terus berjuang,,,
Permintaan Maaf
Oleh Aulia Nur Fathia
Engkau telah banyak berkorban untuk ku
Engkau berjuang antara hidup dan mati untuk ku
Engkau tidak pernah meminta ku balasan yang lebih atas semua perlakuan mu kepada ku
Engkau menyayangi ku dengan tulus dan sepenuh hati
Tidak terasa,semua berlalu begitu saja
Semua kenangan terlewatkan begitu cepat dan tidak dapat terulang kembali
Aku akui,aku menyesal. Menyesal dengan semua perbuatan ku kepada mu
Aku telah mengecewakan mu dengan setiap perkataan yang ku lontar kan kepada mu
Perkataan yang sangat menusuk hati mu begitu dalam
Masa tua mu telah habis begitu saja tanpa hadirnya diri ku di samping mu
Saat ajal telah mendekat, kau terus mencari-cari dimana keberadaan ku
Kau ingin aku ada disamping mu hingga mata mu terpejam untuk selama-lama nya
Namun,diri ku tidak kunjung datang menemui mu yang telah terbaring lemah tak berdaya
Aku tetap tidak perduli dengan kondisi mu yang seperti ini
Sampai akhirnya,terdengar kabar bahwa diri mu telah tiada
Fikiran ku melayang-layang membayang kan wajahmu
Aku minta maaf,aku minta maaf atas semua kesalahanku kepada mu
Aku minta maaf,atas perkataan perih yang menusuk tajam hati mu
Aku minta maaf,telah mengecawakan bahkan mengabaikan mu seperti ini
Aku minta maaf,karena semua harapan mu telah pupus karena ku
Namun,apa daya diri ku..
Meminta maaf kepada mu yang telah tidak bernyawa lagi
Tangan mu,sudah tidak bisa menghapus air mata ku
Maaf kan aku Ibu,maaf kan aku..

Ketika Senja Berakhir Pudar
Oleh Atikah Ujiarti
Aku menapaki jalan terjal nan tajam..
Perih …. sakit…
Sungguh, aku tak berpura..
Itu yang ku rasakan…
Aku tak kuasa..
Sungguh, aku tak kuasa…
Ketika senja beranjak pudar..
Derai air ini mengalir…
Deras.. dan semakin deras..
Ini bukan sembarang air,
Ini air kepedihan, air yang mewakili suasana hatiku saat itu..
Saat itu, 25 Juli 2011
Ketika senja beranjak pudar..
Ibu…
Bibirku bergetar hebat kala ku bisikkan kata itu..
Singkat, namun bermakna dalam..
Sungguh, aku berusaha tegar..
Aku mencoba berdiri..
Aku mencoba tersenyum..
Disaat mereka memandangku iba..
Disaat mereka memelukku penuh haru..
Dan disaat mereka membisikkan kalimat, “Beliau telah bahagia bersamaNya”
Ketika senja beranjak pudar…
Ketika itu pula jiwa ragaku rapuh, lemah..
aku terjatuh, aku menahan perih yang luar biasa..
Tuhan,
inikah takdirku?
takdir yang sama sekali tak kuharapkan,
Kehilangan 2 sandaran dalam hidupku..
Ayah..
Ibu…
secepat inikah kalian meninggalkan putra putrimu?
Sungguh, aku tak kuasa membendung derai air mata ini..
Tuhan, kuatkanlah aku …
Tuhan, peluklah diriku..
Agar aku tetap dapat berdiri,
Meskipun sesungguhnya aku tak mampu lagi tuk menopang tubuh rapuh ini..
Ketika senja beranjak pudar,
Ketika adzan maghrib perlahan di kumandangkan,
Ketika sang surya berganti menjadi ribuan bintang,
Dan ketika itu pula samar-samar ku pandang wajahnya di ujung sana,
Cantik, sangat cantik..
Sungguh menawan mengenakan gaun putih suci nan indah..
“Ibu…” Bisikku sendu..
Ia tersenyum, tersenyum manis menatapku,
lalu menghampiriku sembari berkata :
” Yang rukun ya sama kakak dan adik, jaga adikmu baik-baik ”
Deras…
Kali ini air mataku semakin deras mengalir ..
Sangat deras…
“Ibu………”
Aku berteriak, aku berlari, aku berusaha mengejar bayangnya..
Namun kemana?
Selamat Jalan Mama
Oleh Iqyu Mandalika
Waktu yang begitu panjang
Kulewati tanpa kasihmu
Ingin rasanya hati ini merontah
Mengapa hati ini tak bisa menggapaimu
Mengapa aku tak bisa merasakan kasih sayang itu seperti mereka…???
Bertahun aku menantimu
Menanti pelukan hangatmu
Setiap hari,setiap detik dihidupku
Aku selalu berdoa agar suatu saat
Kau bisa memanggilku Anakmu, dan
Aku bisa memanggilmu Mama
Hingga suatu saat kau dipembaringan
Melawan sakit yang kau derita
Kau memintaku untuk memanggilmu Mama
Hati ini bahagia TUHAN
Hingga tak sadar airmata membasahi pipiku
Kau menjawab doaku sekian tahun
Tapi mengapa disaat itupun Mama harus pergi selamanya?
Hatiku sempat menyalahkanMU Tuhan
Tapi aku Percaya apa yang kau buat selalu indah pada waktunya
Trima kasih Tuhan atas sosok Mama yang kau hadirkan dihidupku
Trima kasih Mama telah melahirkanku
Meski kau tak pernah membesarkan aku
Tapi Cintamu tetap indah bagiku
Selamat jalan Mama
Aku sangat Mengasihimu.
Wanita Itu Ibuku
Oleh DD
Wajahnya lembut, sedap dipandang mata
tapi dia tidak secantik lady Diana,
bagiku, kecantikannyalah yang bisa mengalahkan kecantikan bidadari surga.
Tatapan matanya teduh, memancarkan kelembutan,
Membawa ketenangan dan kenyamanan.
Ya…wanita itu ibuku.
Tidak….aku tidak akan membicarakan raganya,
Aku akan selalu membicarakan kisah perjuangannya,
Aku akan selalu mengenang semua jasa-jasanya,
Yang selalu sabar dan setia,
Mengajarkan aku mengeja dunia,
Dari Alif sampai Ya, dari buta sampai bisa menatap segala.
Ya…wanita itu ibu ku.
Maaf kan aku IBU….
Terkadang, aku acuhkan nasehatmu,
Terkadang, aku sakiti hatimu,
Terkadang, aku ambil kesenanganmu,
Terkadang, aku selipkan rasa malu dihatimu,
Tapi kau tak pernah mengingat semua itu,
Kau anggap angin lalu, dan semua kekesalanmu, berubah menjadi doa untuk kebaikanku.
Ya…wanita itu ibuku..
Kau miliki ratusan bahkan ribuan anak,
Yang telah dan kau didik setiap hari,
Tapi aku tak pernah kau lupakan,
Tapi aku tak pernah kau acuhkan,
Kau selalu ingat untuk mengajarkan aku
Membaca huruf demi huruf,kata demi kata, Bahasa manusia.
Ya….wanita itu ibuku..
Selalu akan ku kenang, selalu akan ku ingat,
Dalam setiap doaku…
“Ya Allah ya tuhanku, Ampunilah dosa ibu, dan kasihilah dia,sebagaimana dia telah mengasihi aku sewaktu kecil sampai aku menutup mata.”
Kata-Kata Untuk Mama
Oleh Neng Ani
Kau membesarkanku dengan pengorbanan
Kau membesarkanku dengan penuh rasa cinta
Sungguh besar pengorbananmu untukku
Sungguh besar rasa cintamu untukku
Mama…
Sembilan bulan kau mengandungku
Dan sekarang…
Aku sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang banyak sekali menyusahkanmu
Mama…
Maafkan aku yg slalu menyakitimu
Maafkan aku yg slalu menyusahkanmu
Maafkan aku yg belum bisa menjadi anak yg engkau cita citakan
Tapi…
Aku janji suatu saat nanti aku akan menjadi aku akan membuatmu bahagia
dan…
Aku janji suatu saat nanti aku akan menjadi seorang gadis yg engkau impikan
Terimakasih Ma atas semua kasih sayang yg telah engkau berikan
Semoga Allah menempatkanmu di syurga yang paling tinggi

Saatku Menutup Mata
Oleh Fahmi Mohd
Saat ku menutup mata bunda…
Aku tak ingin mata itu melihat ku dengan penuh air…..
Saat ku menutup mata bunda…
Aku tak ingin hati itu seakan tergores…..
Saat ku menutup mata bunda…
Aku ingin bibir itu terseyum…..
Aku tidak ingin engkau terluka…..
Bunda…
Mungkin ini adalah lihatan yang sangat bagimu…….
Tapi aku tak ingin melihat dengan seakan tak sanggub melepaskanku….
Bunda….
Aku hanya ingin engkau merelakan ku…..
Dan mengantar kan aku pulang ke rumah ku dengan senyum mu…
Saat ku menutup mata bunda….
Aku ingin kau tau bahwa ku…
Menyayangimu….
Bahwa ku …
Mencintai mu….
Aku bahagia bisa jadi anak mu….
PERMATA HATI
Oleh Rainy Zikri
Tengah malam yang hening dan kulihat wajah2 yang lanut dalam tidur lelap.
Wajah ibunda dan bapak yang terlelap.
Ketenangan dalam kelelahan dan kesakitan tak terlihat dalam kelelapan mereka.
Ya Allah kasihani mereka dari sakit dan tuanya.
Sehatkan mereka sehingga khusuk ibadahnya.
Kuatkan mereka melalui kehidupannya.
Bahagiakan hati mereka sehingga kulihat senyum terpancar dari raut wajah mereka.
Jangan berikan rasa sakit dan penyakit yang buruk.
Biarkan mereka dalam semua kebaikan dan kesehatan dari Engkau.
Hambamu berdoa dalam hening malam dan menghiba pada Mu. Karena mereka adalah permata yang bersinar dalam hidupku….
Setiap saat…. dalam tarikan nafasku….
Muliakan mereka dengan kasih Mu

Contoh Puisi Pendek Terbaru 2017


ANGKA SATU

satu
bertambah usia
setahap lebih dewasa
menginjak tanggal lahir kita

satu
berkurang jatah
waktu yang tersisa
untuk melihat indah dunia

satu
akhirnya jua
kita harus berpisah
tinggalkan keluarga orang tercinta

satu
padaNya kembali
berakhir dalam sunyi
tiada sesiapa yang menemani

Puisi by : Fadillah


RINDU ABADI

Membatu keras susah bersatu 
Rengekanku angin lalu
Biarkan aku
Malu

Aku
Laksana ilalang 
Tak ternilai olehmu
Usah bujuk, kumbang jalang

Hadirku angin lalu, semu
Biarkan rasa pupus
Untuk kamu
Puas

Asa
Tetap ada
Rasa memang mati
Namun rindu hidup abadi

Puisi by : Ahmad Irfan


TANGISAN PAGI

Mentari
Masih menyepi
Dibalik bukit tinggi
Masih lelahkah sinari bumi?

Pagi
Menangis sunyi
Siluet mendung menutupi 
Rintik hujan biaskan pelangi

Sepi
Gemuruh pagi
Menjerat, pelakkan mentari 
Tak kunjung hangatkan bumi

Puisi by : Afinda


PETUALANG

Karena aku sudah pasrah
Bukan berarti menyerah
Aku lelah
Patah

Aku hanya ingin sanjungan
Aku bukan jalang
Aku perempuan
Petualang

Kini hidup semakin gersang
Kemarau badai menerjang
Kuingin pulang
Menghilang

Puisi by : Dhenok


LUAHAN

kurangkai aksara menjadi kata
luahan rasa di dada
kian merona
nyata

sua...
Jadi pelipurnya
kala rindu mendera
Engkau pemilik rasa, kucinta

meski, Engkau jauh disana
belum bersua muka
namun Atma
damba..

Puisi by : Atma


ANTARA SUAMI DAN ORANG TUA

Entah ujian atau karma
Dilema menjerat jiwa
Haruskah bertanya
Kenapa?

Sia-sia
Tiada guna
Nyatanya tak bisa
Pilih satu antara dua

Begini dosa begitu durhaka
Bagai buah simalakama
Tak berdaya
Memilihnya

Pada-Nya
Doa kupinta
Semoga hati terbuka
Menerimaku kembali dalam pelukan-nya

Puisi by : Tania


AREMA

Malang
Tempat lahirmu
Tapak singa beradu
Membasmi lawan hingga malu

Gemuruh
Manusia mendukungmu
Salam satu jiwaku
Selalu untukmu arema kebangaanku.

Puisi by : PAZ


LAPAR DAHAGA

Lapar
Tangan terketar
Sakit perut terkapar
Tiada qudrat badan bergegar

Tiada peduli teguk sahaja
Sungai atau telaga
Kehausan menduga
Dahaga

Puisi by : Arqib Maya


PENGACAU

Datang
Membawa petaka
Pergi membekaskan luka
Dirimu mengusik raga jiwa

Kau
Tak berguna
Dirimu bak sampah
Yang hanya perlu dibuang

Pergi
Melangkahlah jauh
Tak perlu kembali
Karena kau hanya buih

Puisi by : Santa


RINDU YANG USAI

Diam
Mulut membungkam
Mata hanya memandang
Dia yang akan datang

Engkau
Kasih tercinta
Kini telah tiba
Hapus rindu yang mendera

Puisi by : Della


TATAP

Kaki
Laju lari
Melayang dan mengarungi
Hangat rayuan mimpi diri

Terik
Terasa asyik
Keringat menggoda hangat
Tekad membara gapai hasrat

Puisi by : Melody 


CINTA

Berderu
Menggebu kalbu
Seru selalu tentangmu
Aku terbelenggu madu rindu

Lucu ayu biru permataku
Candu yaitu kamu
Satu ratu
Dirimu

Puisi by : Rif


MENITI WAKTU

Detik demi detik kulewati
Meniti waktu berganti
Menghitung hari
Menjalani

Mencoba memaknai tiap peristiwa
Sabar sebagai kuncinya
Ikhlaskan semua
Menerima

Kala masanya t'lah tiba
Badai akan sirna
Mentari menerpa
Bercahaya

Puisi by : Ariya


ARTI HADIRMU

Hadirmu membawa setitik cahaya
Buat hatiku berbunga
Betapa indahnya 
Cinta

Amarah
Tentang dia
Akan semua cerita
Dengan adanya kau kulupa

Kau satu sosok kupuja
Hilangkan rasa dahaga
Tebarkan asa
Bahagia

Puisi by : Berlian